Pengaruh Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Anak

Senin, 18 Januari 2016

| | |


PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK

Dalam urusan mendidik, keluarga memang tempat yang pertama dan utama dalam membentuk pribadi seorang anak. Terutama peran dari orang tua, yaitu bapak dan ibu. Secara tidak langsung seorang anak akan meniru kelakuan maupun tutur kata dari orang tua. Sehingga orang tua harus berhati-hati dalam bertindak di depan anak, agar anak juga bisa mencontoh perilaku yang baik. Dalam mengasuh anak pun seorang orang tua juga butuh pengetahuan ataupun pengalaman serta wawasan yang luas, agar si anak juga bisa mendapat pembelajaran dari orang tua dengan baik.
Tingkat pendidikan orang tua juga dianggap menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi akademik anak. Namun hal ini belim bisa dipastikan kebenarannya. Dalam hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua tidak memiliki hubungan secara langsung terhadap prestasi akademik anak, tetapi malah menjadi salah satu bagian dari konstelasi yang lebih besar terhadap perbedaan psikologi dan sosiologi yang dapat mempengaruhi hasil sekolah.
Orang tua yang tingkat pendidikannya lebih tinggi memang akan mempunyai sumber daya yang lebih besar, misalnya pengetahuan tentang ilmu-ilmu sekolah yang lebih banyak daripada orang tua yang tidak berpendidikan, wawasan tentang urusan pendidikan yang lebih luas, juga pengalaman-pengalaman yang lebih tentang dunia pendidikan. Namun ada juga orang tua yang tidak berpendidikan tinggi tapi mempunyai banyak wawasan, pengalaman juga mempunyai pengetahuan tentang pendidikan walaupun tidak seperti orang tua yang berendidikan tinggi. Orang yang berpendidikan tinggi dapat meningkatkan fasilitas yang berupa pengetahuan lebih untuk kemajuan pendidikan anaknya dan mempunyai strategi pemecahan masalah yang kondusif bagi sekolah untuk keberhasilan anak-anak mereka. Orang tua yang berpendidikan tinggi juga mungkin menggunakan strategi yang lebih efektif untuk sekolah anaknya daripada orang tua yang kurang tinggi pendidikannya.
Ada banyak teori dari para ahli dan peneliti yang berpendapat bahwa siswa yang memahami makna prestasi telah memiliki dasar-dasar yang cukup baik dalam proses sosialisasi seperti pengamatan terhadap orang tua, ada juga yang berpendapat bahwa melalui kualitas orang tua mempengaruhi keaktifan anak dan anak-anak juga mempengaruhi orang tua mereka. Serta orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih percaya diri dalam membantu anak-anak mereka belajar dan mengerjakan tugas sekolah sehingga akan mempengaruhi kemampuan akademis.
Pemikiran orang tua yang mempunyai pendidikan lebih tinggi juga pasti akan berbeda gengan pemikiran orang tua yang berpendidikan kurang atau rendah, walaupun tetap ada beberapa orang tua yang tingkat pendidikannya kurang tetapi punya pemikiran yang hebat seperti orang tua dengan pendidikan tinggi. Sebagian besar orang tua yang berpendidikan tinggi mempunyai cita-cita yang tinggi pula terhadap pendidikan anaknya. Merka akan menginginkan anaknya untuk berpendidikan yang lebih tinggi atau setidaknya setara atau sama dengan pendidikan orang tuanya. Para orang tua ini akan mendorong anak-anaknya untuk bersekolah dan berpendidikan tinggi serta mendorong untuk terus berprestasi. Orang tua yang berpendidikan tinggi pun juga punya kemampuan emosi untuk membantu anak-anaknya dalam memecahkan masalah dalam belajar dan juga yang berkaitan dengan pergaulan anak dengan teman maupun lingkungan masyarakat.
Hal tersebut tentunya agak berbeda dengan beberapa orang tua yang berlatar belakang pendidikan rendah atau yang tidak berpendidikan. Dikarenakan kapasitas pengetahuan tentang ilmu sekolah serta pengalaman dalam pendidikan yang dimiliki agak kurang maka kemampuan dalam membantu anak dalam mengerjakan tugas sekolah serta masalah pergaulan anak di lingkungan sekolah kurang baik, walaupun tidak semua orang tua yang berpendidikan rendah seperti itu. Sebab ada kemungkinan orang tua yang berpendidikan rendah mempunyai sifat positif terhadap pendidikan anaknya, meskipun kurang menunjang pula dalam meningkatkan belajar si anak.
Apalagi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini yang sangat cepat. Setiap orang termasuk anak-anak senantiasa dituntut untuk mengikuti perkembangannya. Anak-anak pun kini sangat cepat mempelajari alat-alat teknologi yang canggih. Sehingga untuk orang tua juga harus mampu mengikuti perkembangannya agar bisa mengawasi dan mendmpngi anaknya dalam penggunaan teknologi tersebut. Hal ini dibutuhkan untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan.
Keberhasilan seorang anak memang sangat dipengaruhi oleh peran orang tua dalam mendidiknya. Menurut Djaali (2009;99) pendidikan orang tua, status ekonomi, rumah kediaman ; presentase hubungan orang tua, perkataan dan bimbingan orang tua mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Dari pendapat tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan orang tua menjadi salah satu faktor yang memepengaruhi prestasi anak secara langsung maupun tidak langsung, serta pemahaman tujuan pendidikan oleh orang tua.
Namun demikian, mnampaknya memang masih perlu penelitian lebih lanjut untuk masalah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi anak yang dengan memandang keberagaman etnis dan kelompok budaya di Indonesia. Hali ini diperlukan untuk memastikan apakah benar tingkat pendidikan orang tua ikut peran dalam menentukan pandangan orang tua terhadap pendidikan anak, minat mereka terhadap kualitas sekolah yang dipilih untuk anak mereka belajar, ataupun ada pengaruh terhadap keberhasilan akademis anak.


0 komentar:

Posting Komentar