contoh puisi

Jumat, 18 Maret 2016

| | |


Baladaku pada Sang Rindu
Kau tau, rindu?
Aku sampai saat ini masih menjadi penggemarmu
Ya..., masih menjadi penggemar setiamu, rindu
Tapi taukah kau , rindu?
Aku juga takut akan dirimu
Takut jika dirimu akan menjadi canduku
Rindu...
Sesaat yang lalu, aku memanggilmu lirih
Kau tak dengar?
Apa kau hanya sedikit enggan untuk mendengarnya?
Sudahlah, tak apa
Aku hanya akan sedikit bercerita padamu, rindu
Rindu, pernahkah kau merasa dirimu menjadi orang yang bodoh?
Bukan bodoh akan ilmu-ilmu pengetahuan
Namun bodoh karena tak mampu mengungkapkan perasaan
Hanya berdiri, tak bersuara, pun tak berkedip di hadapannya
Malah bertingkah seakan dirimu menjadi tokoh lawakan
Ya... untuk mengundang perhatian
Namun gagal... hahaha
Dengan tawa sumbang
Terlihat bodoh dan hanya kekonyolan yang tergambarkan
Apa kau pernah begitu, rindu?
Mungkin belum...
Ah, kau tak akan pernah tau itu rindu
Dan mungkin hanya aku yang terus menjadi bodoh seperti itu
Tapi dengarlah sedikit lebih lama ceritaku, rindu
Biarkan aku melepaskan sejenak keluhku padamu
Karena semakin sesak aku memikirkan alasan kenapa aku begitu
Peluk aku, rindu!
Dekap sebentar saja diriku!
Berikan bahumu, rindu!
Bolehkan aku merebahkan peluhku yang kecu?
Jangan dendangkan lagu bersenandung sendu, rindu!
Sebab aku tak mau tertahan dalam nada-nada biru

15 Maret 2016
A.Maulani

0 komentar:

Posting Komentar