PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR ANAK
Dalam urusan
mendidik, keluarga memang tempat yang pertama dan utama dalam membentuk pribadi
seorang anak. Terutama peran dari orang tua, yaitu bapak dan ibu. Secara tidak
langsung seorang anak akan meniru kelakuan maupun tutur kata dari orang tua.
Sehingga orang tua harus berhati-hati dalam bertindak di depan anak, agar anak
juga bisa mencontoh perilaku yang baik. Dalam mengasuh anak pun seorang orang
tua juga butuh pengetahuan ataupun pengalaman serta wawasan yang luas, agar si
anak juga bisa mendapat pembelajaran dari orang tua dengan baik.
Tingkat pendidikan
orang tua juga dianggap menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
prestasi akademik anak. Namun hal ini belim bisa dipastikan kebenarannya. Dalam
hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua
tidak memiliki hubungan secara langsung terhadap prestasi akademik anak, tetapi
malah menjadi salah satu bagian dari konstelasi yang lebih besar terhadap
perbedaan psikologi dan sosiologi yang dapat mempengaruhi hasil sekolah.
Orang tua yang
tingkat pendidikannya lebih tinggi memang akan mempunyai sumber daya yang lebih
besar, misalnya pengetahuan tentang ilmu-ilmu sekolah yang lebih banyak
daripada orang tua yang tidak berpendidikan, wawasan tentang urusan pendidikan
yang lebih luas, juga pengalaman-pengalaman yang lebih tentang dunia
pendidikan. Namun ada juga orang tua yang tidak berpendidikan tinggi tapi
mempunyai banyak wawasan, pengalaman juga mempunyai pengetahuan tentang
pendidikan walaupun tidak seperti orang tua yang berendidikan tinggi. Orang
yang berpendidikan tinggi dapat meningkatkan fasilitas yang berupa pengetahuan
lebih untuk kemajuan pendidikan anaknya dan mempunyai strategi pemecahan
masalah yang kondusif bagi sekolah untuk keberhasilan anak-anak mereka. Orang tua
yang berpendidikan tinggi juga mungkin menggunakan strategi yang lebih efektif
untuk sekolah anaknya daripada orang tua yang kurang tinggi pendidikannya.
Ada banyak teori
dari para ahli dan peneliti yang berpendapat bahwa siswa yang memahami makna
prestasi telah memiliki dasar-dasar yang cukup baik dalam proses sosialisasi
seperti pengamatan terhadap orang tua, ada juga yang berpendapat bahwa melalui
kualitas orang tua mempengaruhi keaktifan anak dan anak-anak juga mempengaruhi
orang tua mereka. Serta orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih percaya
diri dalam membantu anak-anak mereka belajar dan mengerjakan tugas sekolah
sehingga akan mempengaruhi kemampuan akademis.
Pemikiran orang
tua yang mempunyai pendidikan lebih tinggi juga pasti akan berbeda gengan
pemikiran orang tua yang berpendidikan kurang atau rendah, walaupun tetap ada
beberapa orang tua yang tingkat pendidikannya kurang tetapi punya pemikiran
yang hebat seperti orang tua dengan pendidikan tinggi. Sebagian besar orang tua
yang berpendidikan tinggi mempunyai cita-cita yang tinggi pula terhadap
pendidikan anaknya. Merka akan menginginkan anaknya untuk berpendidikan yang
lebih tinggi atau setidaknya setara atau sama dengan pendidikan orang tuanya.
Para orang tua ini akan mendorong anak-anaknya untuk bersekolah dan
berpendidikan tinggi serta mendorong untuk terus berprestasi. Orang tua yang
berpendidikan tinggi pun juga punya kemampuan emosi untuk membantu anak-anaknya
dalam memecahkan masalah dalam belajar dan juga yang berkaitan dengan pergaulan
anak dengan teman maupun lingkungan masyarakat.
Hal tersebut
tentunya agak berbeda dengan beberapa orang tua yang berlatar belakang
pendidikan rendah atau yang tidak berpendidikan. Dikarenakan kapasitas
pengetahuan tentang ilmu sekolah serta pengalaman dalam pendidikan yang
dimiliki agak kurang maka kemampuan dalam membantu anak dalam mengerjakan tugas
sekolah serta masalah pergaulan anak di lingkungan sekolah kurang baik,
walaupun tidak semua orang tua yang berpendidikan rendah seperti itu. Sebab ada
kemungkinan orang tua yang berpendidikan rendah mempunyai sifat positif
terhadap pendidikan anaknya, meskipun kurang menunjang pula dalam meningkatkan
belajar si anak.
Apalagi
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini yang sangat cepat.
Setiap orang termasuk anak-anak senantiasa dituntut untuk mengikuti
perkembangannya. Anak-anak pun kini sangat cepat mempelajari alat-alat
teknologi yang canggih. Sehingga untuk orang tua juga harus mampu mengikuti
perkembangannya agar bisa mengawasi dan mendmpngi anaknya dalam penggunaan
teknologi tersebut. Hal ini dibutuhkan untuk mencegah sesuatu yang tidak
diinginkan.
Keberhasilan
seorang anak memang sangat dipengaruhi oleh peran orang tua dalam mendidiknya.
Menurut Djaali (2009;99) pendidikan orang tua, status ekonomi, rumah kediaman ;
presentase hubungan orang tua, perkataan dan bimbingan orang tua mempengaruhi
pencapaian hasil belajar anak. Dari pendapat tersebut bisa diambil kesimpulan
bahwa tingkat pendidikan orang tua menjadi salah satu faktor yang memepengaruhi
prestasi anak secara langsung maupun tidak langsung, serta pemahaman tujuan
pendidikan oleh orang tua.
Namun demikian,
mnampaknya memang masih perlu penelitian lebih lanjut untuk masalah pengaruh
pendidikan orang tua terhadap prestasi anak yang dengan memandang keberagaman
etnis dan kelompok budaya di Indonesia. Hali ini diperlukan untuk memastikan
apakah benar tingkat pendidikan orang tua ikut peran dalam menentukan pandangan
orang tua terhadap pendidikan anak, minat mereka terhadap kualitas sekolah yang
dipilih untuk anak mereka belajar, ataupun ada pengaruh terhadap keberhasilan
akademis anak.