Baladaku
pada Sang Rindu
Kau tau, rindu?
Aku sampai saat ini masih
menjadi penggemarmu
Ya..., masih menjadi penggemar
setiamu, rindu
Tapi taukah kau , rindu?
Aku juga takut akan dirimu
Takut jika dirimu akan menjadi
canduku
Rindu...
Sesaat yang lalu, aku memanggilmu
lirih
Kau tak dengar?
Apa
kau hanya sedikit enggan untuk mendengarnya?
Sudahlah,
tak apa
Aku
hanya akan sedikit bercerita padamu, rindu
Rindu,
pernahkah kau merasa dirimu menjadi orang yang bodoh?
Bukan
bodoh akan ilmu-ilmu pengetahuan
Namun
bodoh karena tak mampu mengungkapkan perasaan
Hanya
berdiri, tak bersuara, pun tak berkedip di hadapannya
Malah
bertingkah seakan dirimu menjadi tokoh lawakan
Ya...
untuk mengundang perhatian
Namun
gagal... hahaha
Dengan
tawa sumbang
Terlihat
bodoh dan hanya kekonyolan yang tergambarkan
Apa
kau pernah begitu, rindu?
Mungkin
belum...
Ah,
kau tak akan pernah tau itu rindu
Dan
mungkin hanya aku yang terus menjadi bodoh seperti itu
Tapi
dengarlah sedikit lebih lama ceritaku, rindu
Biarkan
aku melepaskan sejenak keluhku padamu
Karena
semakin sesak aku memikirkan alasan kenapa aku begitu
Peluk
aku, rindu!
Dekap
sebentar saja diriku!
Berikan
bahumu, rindu!
Bolehkan
aku merebahkan peluhku yang kecu?
Jangan
dendangkan lagu bersenandung sendu, rindu!
Sebab
aku tak mau tertahan dalam nada-nada biru
15 Maret 2016
A.Maulani